XtGem Forum catalog
Blog Wap Islam

Untuk 17 tahun Ke atas

Kebanyakan orang
tentu mengetahui
makna dari pesan
berikut ini : Untuk 17
Tahun Ke atas. yang
seringkali ditempel
pada film-film yang
hanya boleh ditonton
bagi yang sudah
berumur 17 tahun ke
atas atau sudah
dewasa. Banyak
alasan lembaga
sensor film
memberikan label
tersebut, di antaranya
adanya adegan
dewasa. Begitu juga
dalam Alkitab,
ternyata, ada cukup
banyak ayat yang
hanya pantas dibaca
oleh orang-orang
yang sudah berumur
17 tahun ke atas atau
su-dah dewasa,
alasannya, ayat-ayat
tersebut dinilai dapat
memberikan efek bio-
logis dan psikologis
pada orang-orang
yang membacanya,
maka perlu adanya
seleksi pembaca yaitu
17 tahun ke atas atau
sudah dewasa. Karna
alasan tersebut, ayat-
ayat ini tidak pernah
dibacakan dalam
kebak-tian di gereja,
tidak pernah
dibacakan dihadapan
sekumpulan orang,
tidak pernah ditemui
dalam kartu ucapan
Natal atau kartu
undangan
perkawinan, dan tidak
akan pernah ada
orang Kristen baik
pastor, pendeta atau
orang-orang awam
yang mau
menghafalkan atau
menjadikan dalil.
Padahal ayat-ayat
tersebut diklaim
sebagai ayat-ayat
suci bagian dari
sebuah kitab suci. Bagi
orang tua yang
mengetahui ayat-ayat
tersebut, tentu akan
menyem-bunyikan
rapat-rapat dari
jangkauan anak-anak,
agar jangan sampai
mereka membacanya,
kekuatiran ini sangat
beralasan karena
adanya efek biologis
dan psikologis pada
anak, yang dapat
menyebabkan
kedewasaan dini. Mari
kita lihat ayat-ayat
tersebut mengapa
bisa demikian ?, dan
untuk adik-adik di
bawah 17 tahun
sebaiknya tidak
membaca artikel ini.
Kitab Kidung Agung
Kiranya ia mencium
aku dengan kecupan!
Karena cintamu lebih
nikmat dari pada
anggur1 KA 1:2
Tangan kirinya ada di
bawah kepalaku,
Tangan kanannya
memeluk aku. KA 2:6
Bagaikan seutas pita
kirmizi bibirmu,3
Seperti dua anak rusa
buah dadamu, Seperti
anak kembar kijang
yang tengah makan
rumput Di tengah-
tengah bunga
bakung.5 KA 4:3,5
Pusarmu seperti
cawan yang bulat,
Yang tak kekurangan
anggur campur.
Perutmu timbunan
gandum, berpagar
bunga-bunga
bakung.2 Seperti dua
anak rusa buah
dadamu, Seperti anak
kembar kijang.3 KA
7:2-3 Sosok tubuhmu
seumpama pohon
korma dan Buah
dadamu gugusannya.7
Aku ingin memanjat
pohon korma itu dan
Memegang gugusan-
gugusannya. Kiranya
buah dadamu seperti
gugusan anggur dan
Nafas hidungmu
seperti buah apel,8 KA
7:7-8 Ayat-ayat di
atas terdapat dalam
kitab yang dinamakan
sebagai kitab Kidung
Agung, kitab ini
terdapat dalam Bible/
Alkitab yaitu kitab
ke-22, Ayat-ayat
dalam Kidung Agung
berbentuk syair atau
puisi yang di atas
namakan buatan raja
Solomon. Namun
penisbahan ini sama
sekali tidak tepat,
karena orang-orang
Yahudi sama sekali
tidak mengetahui
siapa penulis kitab ini
dan untuk apa kitab
ini ditulis. Kitab Kidung
Agung adalah kitab
yang memuja cinta
demi cinta dan untuk
cinta. Dalam Tafsir
Alkitab Perjanjian
Lama yang diter-
bitkan oleh Lembaga
Biblika Indonesia
halaman 502,
disebutkan, kitab
Kidung Agung ini
sangat diragukan
sebagai kitab suci dan
sama sekali tidak ada
kaitannya dengan
sejarah suci, hukum-
hukum atau nabi-nabi.
orang-orang Yahudi
sendiri sangat ragu-
ragu memasukkan
kitab ini sebagai kitab
suci. Namun umat
Kristiani secara bulat
menerima Kidung
Agung sebagai kitab
suci. Ayat-ayat
tersebut dilihat dari
teksnya, berisi puisi-
puisi cinta yang penuh
gairah, yang tentu
tidak pantas untuk
dibaca oleh anak-anak
berumur 17 tahun ke
bawah dan sangat
tidak mungkin diba-
cakan dalam gereja
yang jemaatnya
terdiri dari laki-laki
dan perempuan,
siapapun dapat
menerka apa yang
terjadi bila ayat-ayat
tersebut dibacakan di
dalam kebaktian di
dalam gereja. Bahkan
Biarawan Spanyol
Fray Luis de Leon,
dijebloskan ke dalam
penjara pada tahun
1562 oleh lembaga
inkuisi karena
menyusun sebuah
terjemahan Kidung
Agung yang asli dari
kitab berba-hasa
Ibrani, tentu saja
karena isinya terlalu
vulgar. Ayat-ayat
yang saya kutipkan di
atas adalah dari
Alkitab terbitan
Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI) tahun
2004 yang isinya
sudah diperhalus yang
disesuaikan dengan
adat ketimuran. Ayat-
ayat yang sudah
diperhalus tersebut,
masih saja terasa
vulgar, bagaimana
jika ayat-ayat
tersebut
diterjemahkan apa
adanya seperti
bahasa aslinya ? tentu
jauh lebih vulgar dan
lebih
membangkitakan
gairah. Semestinya,
kalau ayat-ayat itu
diklaim sebagai ayat-
ayat suci, maka tidak
diperlukan lagi usaha
untuk memperhalus
bahasanya, biarkan
saja seperti aslinya.
Bukankah ayat-ayat
suci itu firman Tuhan,
bukankah firman
Tuhan akan hilang
kesuciannya kalau
ayat-ayat tersebut
dirubah-rubah,
ditambah, dikurangi
atau direvisi. ?????
Pertanyaannya,
apakah pantas ayat-
ayat ter-sebut yang
membangkitkan
gairah dan fantasi
dimasukkan sebagai
ayat-ayat suci ?,
Hikmah apa yang
dapat diambil dari
ayat-ayat tersebut ??
KITAB YEHEZKIEL Ia
melakukan lebih
banyak lagi
persundalannya
sambil teringat
kepada masa
mudanya, waktu ia
bersundal di tanah
Mesir.19 Ia berahi
kepada kawan-
kawannya bersundal,
yang auratnya seperti
aurat keledai dan
zakarnya seperti
zakar kuda.10 Engkau
menginginkan
kemesuman masa
mudamu, waktu
orang Mesir
memegang-megang
dadamu dan
menjamah-jamah
susu kegadisanmu.21
Yehezkiel 23:19-21
Kisah tersebut di atas
terdapat dalam
Perjanjian lama yaitu
kitab ke-26 dalam
Alkitab. Semua ayat
dalam kitab tersebut,
di klaim sebagai
ajaran seseorang
yang bernama
Yehezkiel, menurut
iman Kristiani
Yehezkiel adalah
seorang nabi yang
hidup pada tahun 593
SM. Ajaran-ajaran
Yehezkiel dibukukan
dalam sebuah kitab
yang kemudian diberi
nama sesuai dengan
namanya sendiri.
Sekarang mari kita
kembali kepada teks
ayat di atas. Kalau
kita amati, ternyata
isinya jauh lebih
vulgar dari ayat-ayat
dalam kitab Kidung
Agung, bahkan ada
kecondongan kasar
dan sangat tidak
pantas bagi bahasa
ketimuran. Kalimat ?
zakarnya seperti
zakar kuda? dan ?
meme-gang-megang
dadamu dan
menjamah-jamah
susu kegadisanmu?
betul-betuli sulit
diterima akal bila
dima-sukkan dalam
ayat-ayat suci, kata-
kata dalam ka-limat
itu lebih condong atau
lebih tepat disebut se-
bagai untaian kata-
kata sensual dan
erotis bahkan
menurut adat
ketimuran, bila ada
seseorang yang
mengatakan seperti
kata-kata itu, maka
masyara-kat akan
mengatakan dia
berkata-kata kotor.
Ayat-ayat yang saya
contohkan di atas
ada-lah ayat-ayat
yang saya ambil dari
Alkitab yang
dikeluarkan oleh LAI
tahun 2004, ayat-ayat
terse-but sudah
mengalami revisi
yang cukup banyak
guna menghilangkan
kesan sensual, erotis
dan ko-tor. Padahal
kalau ayat-ayat
tersebut diklaim
sebagai ayat-ayat
suci firman Tuhan,
untuk apa lagi harus
dirubah-rubah,
bukankah Tuhan jauh
lebih sempurna dalam
memilihkan kalimat
dari pada manusia ?
Mari kita lihat ayat-
ayat tersebut pada
Alki-tab terbitan LAI
tahun 1970, Dan
melampiaskan
hasratnja dengan
petjinta mereka, jang
pelirnja seperti pelir
keledai dan jang
pantjarannja laksana
pantjaran kuda
djantan.20 Yehezkiel
23:20 Kalimat yang
bergaris bawah pada
ayat tersebut yaitu
pelirnya seperti pelir
keledai telah
diperhalus menjadi
auratnya seperti
aurat keledai pada
Alkitab terbitan LAI
2004, padahal kata
pelir dan aurat
memiliki arti yang
sangat berbeda, tentu
saja pe-rubahan ini
dimaksudkan untuk
menghilangkan kesan
kasar dan kotor,
tetapi perubahan
tersebut memberikan
efek perubahan
makna. Dan ini
melanggar larangan
yang terdapat dalam
Alkitab : Segala yang
kuperintahkan
kepadamu haruslah
kamu laku-kan
dengan setia,
janganlah engkau
menambahinya
ataupun
menguranginya.
Ulangan 12:32 Kalau
ayat-ayat itu adalah
firman Tuhan, untuk
apalagi harus dirubah-
rubah, apakah
manusia lebih
sempurna dari Tuhan
dalam hal bertata-ba-
hasa ?, tetapi kalau
itu firman Tuhan
mengapa kalimatnya
sangat mengganggu
norma-norma
ketimuran, apakah
Tuhan tidak tahu
bahwa firmannya
tidak cocok untuk
orang timur, pasti
tidak mungkin, karena
Tuhan Maha
Mengetahui. Bahkan di
baratpun ayat-ayat
tersebut juga
mendapat kritikan
karena dinilai tidak
pantas untuk
dipublikasikan. Para
penginjil Bandung
sangat risih dengan
ayat-ayat yang
demikian, sehingga
perlu merevisi ayat-
ayat tersebut agar
layak untuk dibaca,
hasil-nya sebagai
berikut : Tetapi bagi
dia sendiri hal itu tidak
seberapa, ia malah
melakukan
persundalan yang
lebih menjijikkan lagi
dengan mengenang
masa mudanya,
ketika ia bersundal di
Mesir dengan orang-
orang yang besar
hawa nafsunya.20
Demikian engkau
merindukan
kehidupan masa
lalumu, masa engkau
masih gadis, ketika
engkau menyerahkan
tubuhmu kepada
orang-orang di
Mesir.21 Yehezkiel
23:20-21, Penerbit
Kalam Hidup Bandung
Hasil revisi tersebut
cukup mengagumkan,
sopan, halus dan
lembut, cukup
seimbang dengan
nilai-nilai ketimuran.
Namun sayang,
sebagus apa-pun yang
namanya merevisi
firman Tuhan maka
hasil yang didapat
adalah bukan ayat
yang asli lagi. Dan bagi
pemeluk agama
Kristen Bandung,
harus rela dengan
hilangnya ayat
tersebut. Ayat– ayat
Yang Lain Ayat-ayat
berikut serupa
bahasanya : Kejadian
19:30-36 : Perzinahan
ayah– anak Kejadian
35:22 : Perzinahan ibu
–anak Kejadian
38:15-30 : Perzinahan
ayah-menantu 2
Samuel 13:5-14 :
Perzinahan kakak-
adik 2 Samuel
16:21-23 : Anak
memperkosa Ibu
Yehezkiel 16:23-24 :
Pelacur tak pernah
puas Amsal 7:7-22 :
Istri berselingkuh
Hakim-hakim 16:1 :
Berzinah dengan
sundal Komenter –
komentar dari Pihak
Kristen Sendiri George
Bernard Shaw
Budayawan dan
Kritikus Kaliber
International dan
pemenang Nobel
tahun 1925, dia
berpendapat : ?Alkitab
adalah kitab yang
paling berbahaya di
muka bumi, simpanlah
kitab ini di laci dan
kuncilah? The Plain
Truth, Oktober 1977 ?
Membacakan cerita-
cerita dari Injil kepada
anak-anak bisa
membuka
kesempatan untuk
mendiskusikan moral
seks. Kitab Injil yang
belum dibersihkan
pasti mendapat rating
X dari badan sensor?
Majalah Time 31
Maret 2001 ?Alkitab
merupakan kitab
orang dewasa yang
penuh sekali dengan
erotisme? Romo Don
Bruno Maggioni ?
Alkitab adalah sebuah
karangan untuk orang
dewasa. Bukan hanya
karena-halaman
seksualnya tetapi
karena jenis masalah
yang muncul di
seputar seks
manusia? AL-QUR?AN
LEMBUT DAN SANTUN
Penggambaran Cinta
Al-Qur?an
memberikan
gambaran cinta dan
kasih dengan bahasa
yang indah, santun
dan mudah dimengerti
makna dan hikmanya :
Sesungguhnya Kami
menciptakan mereka
(bidadari-bidadari)
dengan langsung,dan
Kami jadikan mereka
gadis-gadis perawan,
penuh cinta lagi
sebaya umurnya, QS.
56:35-37 Dan di antara
tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri,
supaya kamu
cenderung dan
merasa tenteram
kepadanya, dan
dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih
dan Sayang.
Sesungguhnya pada
yang demikian itu
benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir.
QS. 30:21 Ayat QS.
30:21 seringkali
dicantumkan dalam
kartu undangan
pernikahan, tanpa
tafsiran, hal ini
menunjukkan ayat ini
indah, sopan dan
mudah dimengerti.
Bandingkan dengan
ayat-ayat dalam
Kidung Agung, cari
kartu undangan
perkawinan orang
Kristen yang memuat
ayat ini, pasti tidak
ada, karena akan
dinilai tidak sopan,
vulgar dan tidak ada
makna apa-apa yang
dapat diambil dari
ayat-ayat Kidung
Agung. Penggambaran
Hubungan suami-Istri
Al-Qur?an telah
mengatur kehidupan
suami istri dengan
bahasa yang mudah,
lembut, santun dan
indah, walaupun
tanpa kevulgaran
namun sangat mudah
untuk dipahami
maksudnya : Mereka
bertanya kepadamu
tentang haidh.
Katakanlah:”Haidh itu
adalah suatu
kotoran”. Oleh sebab
itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari
wanita di waktu
haidh; dan janganlah
kamu mendekati
mereka, sebelum
mereka suci. Apabila
mereka telah suci,
maka campurilah
mereka itu di tempat
yang diperintakan
Allah kepadamu?. QS.
2:222 Allah SWT
memilihkan kata
mendekati dan
mencampuri untuk
mewakili kata
berhubungan badan,
siapapun dapat
mengerti maksud
ayat tersebut dan
mengambil
pelajarannya, mudah,
lembut, santun, indah
dan tidak vulgar. Mari
kita lihat lagi firman
Allah SWT yang
menggambarkan
kebolehan
menggunakan metode
apa saja untuk
hubungan suami istri :
Isteri-isterimu adalah
(seperti) tanah
tempat kamu
bercocok tanam,
maka datangilah
tanah tempat
bercocok-tanammu
itu bagaimana saja
kamu kehendaki?.. QS.
2:223 Sebuah kalimat
yang lembut dan
santun, memberikan
gambaran yang indah,
yang sangat
menghargai wanita
dan laki-laki, yang
wanita merasa
seperti sawah yang
memberikan manfaat
bagi kehidupan, dan
yang laki-laki merasa
mempunyai
kebebasan yang luas
untuk bercocok
tanam. Tidak ada
keharmonisan yang
seindah keharmonisan
antara petani dengan
sawahnya. Begitulah
firman Allah SWT
mengalir begitu indah
bersama hikmahnya,
tidak ada satu
katapun yang tidak
mempunyai arti.
Sekarang bandingkan
dengan ayat-ayat
dalam Kidung Agung
dan Yeheskiel
23:19-21, apakah ada
hikmah atau pelajaran
yang dapat diambil
dari ayat-ayat
tersebut ?, dan
bagaimana dengan
cara penyajian
bahasanya ? indah ?
lembut ? atau vulgar
dan kasar ?. Sampai di
sini uraian kami,
semoga bermanfaat
bagi kita dan keluarga
kita, amin. Sumber :
Buletin al-islah edisi
24

Back to posts
Comments:

Post a comment